Yayasan Nurul Hidayah telah lama menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dalam pendidikan dan pengembangan pribadi para santri. Salah satu tempat yang menjadi pusat kegiatan keislaman di yayasan ini adalah Masjid Baitul Muttaqin. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi wadah untuk melatih para santri dalam berbagai aktivitas keagamaan yang mendalam.
Kegiatan di Masjid Baitul Muttaqin dimulai dari sholat tahajjud, kegiatan ibadah malam yang membantu para santri meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka. Para santri juga berkumpul untuk mengaji bersama, mempelajari dan memahami ayat-ayat suci Al-Quran, serta mendalami ilmu agama.
Selain itu, sholat dhuha, yang dikenal sebagai sholat berkat yang dilakukan pada waktu pagi, juga menjadi bagian penting dari rutinitas keagamaan para santri di masjid ini. Kegiatan ini membantu memulai hari dengan penuh semangat dan keberkahan.
Masjid Baitul Muttaqin juga menjadi tempat penting untuk merayakan hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Peringatan-peringatan ini melibatkan seluruh komunitas Yayasan Nurul Hidayah dan menjadi momen penting untuk memperkuat ikatan antar-santri serta memperdalam pemahaman mereka tentang agama.
KH. Abdullah Umar Said, Pendiri dan Penasehat Masjid Baitul Muttaqin, adalah seorang ulama kharismatik di wilayah kecamatan Rejotangan. Beliau berkomitmen untuk membimbing para santri dalam memahami nilai-nilai Islam dan menerapkan ilmu yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan utama dari kegiatan keislaman di Masjid Baitul Muttaqin adalah untuk membiasakan para santri dengan kegiatan keagamaan, sehingga mereka dapat menerapkan ilmu dan nilai-nilai agama ini ketika mereka sudah terjun ke masyarakat di masa depan. Dengan bimbingan dan inspirasi dari KH. Abdullah Umar Said, para santri di Yayasan Nurul Hidayah siap untuk menjadi agen perubahan yang membawa keberkahan dalam masyarakat mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar